Bijak dalam memilih tontonan yang tepat untuk anak

Tidak bisa dipungkiri bila semakin hari ada semakin banyak acara di televisi maupun dibioskop bahkan internet   yang ditayangkan. Namun, permasalahan dengan tayangan tersebut adalah kelayakan program acara untuk anak-anak. Secara umum, tayangan memang terbagi menjadi beberapa kategori yang mengindikasikan bahwa tidak semua acara layak ditonton oleh anak-anak. Lalu, bagaimana orangtua memilih acara yang cocok untuk anak-anak? Berikut panduan agar menonton bersama anak lebih mendidik.

Dalam memilih tontonan untuk anak, orangtua harus bijak dan kritis menyikapinya. Pasalnya, masih banyak tayangan yang tidak layak ditonton oleh anak-anak, walaupun sudah dipasang label penggolongan usia. Pada kenyataannya, beberapa tayangan berkedok kartun tidak selalu sesuai dengan umur dan porsi yang seharusnya ditonton si kecil.
Apakah tayangan berlabel ‘BO’ (Bimbingan Orangtua) aman disaksikan anak-anak? Jawabannya adalah belum tentu, karena beberapa tayangan televisi untuk anak-anak masih menampilkan adegan perkelahian, mengajarkan kecurangan, dan sebagainya. Maka dari itu, untuk mengetahui kualitas tayangan yang ditonton si kecil, usahakan Anda juga ikut menonton tayangan tersebut bersama anak. Ada patokan yang harus Anda perhatikan dalam memilih tontonan untuk anak.
  • Inti cerita dari tayangan yang ditonton
  • Adegan yang dilakukan tokoh dalam tontonan, apakah mengajarkan kelicikan, kekerasan, atau melakukan sesuatu yang ilegal atau hal yang layaknya dilakukan orang dewasa.
  • Jumlah adegan kekerasan atau perkelahian
  • Perhatikan reaksi anak setelah menyaksikan tayangan yang ditonton

Sebagai orangtua yang bijak, Anda harus senantiasa mendampingi anak ketika menonton televisi agar mampu mengawasi dan menjelaskan dengan baik adegan yang muncul dalam tayangan tersebut. Namun, tuntutan kesibukan membuat Anda tidak selamanya dapat melindungi dan mengawasi si kecil dari tayangan yang ditontonnya.

Perlu usaha cerdas agar si kecil terhindar dari pengaruh buruk tayangan televisi. Jika Anda mempunyai waktu terbatas untuk menemani anak, lakukan langkah berikut sebagai proteksi awal:

  • Lakukan observasi jadwal tayangan yang akan ditonton anak untuk memastikan tidak mengganggu waktu belajarnya
  • Buat kesepakatan untuk menyalakan televisi
  • Batasi penggunaan televisi dengan kegiatan lain yang lebih menarik untuk melatih kemampuan motoriknya, misalnya bermain bersama atau belajar bersama
  • Jangan meletakkan televisi di kamar tidur anak
  • Gunakan teknik review dengan meberikannya tugas membuat laporan kecil apa saja yang ia tonton saat Anda tidak bisa mengawasi si kecil. Hal ini bertujuan untuk mengetahui persepsi anak tentang apa yang ditontonnya.
  • Usahakan Anda menonton langsung bersama anak. Dengan begitu, Anda dapat menerangkan informasi tentang tayangan yang ditonton
  • Bila ada pengasuh, buat aturan tegas tentang pilihan tayangan yang boleh ditonton.
Sudah tahu kan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam memilih tontonan untuk anak? Pastikan buah hati Anda tidak menonton tayangan televisi berbau kekerasan atau percintaan yang belum layak untuk seusianya.

PILIH ACARA

Sebuah tayangan dibagi menjadi beberapa kategori, sebaiknya orangtua memilih kategori yang sesuai dengan kebutuhan dan usia anak-anak. Hindari mempertontonkan acara yang mengandung unsur kekerasan, percintaan, mistis atau padat akan umbaran kata-kata kasar kepada anak.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam Pasal 14 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) memberlakukan suatu penggolongan program siaran menurut usia pemirsa.[1] Sebenarnya sudah sejak lama lembaga penyiaran wajib memberikan kode penggolongan program siaran menurut batasan usia. Anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun tidak diperbolehkan menonton tayangan dewasa, karena dapat mempengaruhi perkembangan anak. Di bawah ini kode penggolongan program siaran yang saat ini berlaku menurut KPI.[2]

Simbol Singkatan Keterangan
SU2+ Semua umur Tayangan ini dapat disaksikan oleh semua umur, namun hanya boleh disaksikan oleh anak-anak berusia di atas 2 tahun.
BO Bimbingan orang tua Tayangan ini mengharuskan adanya bimbingan orang tua, karena konten-konten yang terdapat dalam tayangan ini ada yang kurang sesuai untuk anak berusia di bawah 18 tahun.
A7+ Anak-anak Tayangan ini dapat disaksikan oleh anak berusia 7-12 tahun (dikombinasi sebagai A-BO apabila mengharuskan adanya bimbingan orang tua).
R13+ Remaja Tayangan ini dapat disaksikan oleh anak berusia 13-17 tahun (dikombinasi sebagai R-BO apabila mengharuskan adanya bimbingan orang tua).
D18+ Dewasa Tayangan ini tidak diperbolehkan untuk anak-anak dan remaja, hanya boleh disaksikan oleh pemirsa berusia 18 tahun ke atas. Biasanya acara-acara dewasa ditayangkan pada pukul 22.00 hingga 03.00 waktu setempat.

TETAPKAN WAKTU

Salah satu hal yang juga wajib diperhatikan orangtua adalah durasi menonton. Meskipun ada acara yang bagus dan cocok, jangan biarkan anak terlalu lama menonton. Orangtua harus menetapkan durasi waktu serta momen tepat untuk menonton. Misalnya, anak boleh menonton televisi selama 30 menit setelah belajar, namun televisi harus dimatikan selama makan. Jangan sampai anak terlena dan selalu menonton hingga lupa dengan aktivitas lainnya.

SELALU DAMPINGI

Menonton tidak selalu memberikan dampak buruk untuk anak. Bahkan menonton bisa menjadi salah satu cara untuk mendapat quality time dengan keluarga, sekaligus menjadi cara orangtua untuk mengontrol pilihan tayangan. Sehingga, orangtua juga bisa mendampingi anak dan menjelaskan hal-hal yang ia saksikan.

Anak mempunyai sifat meniru dari apa yang disaksikannya. Oleh karena itu orangtua wajib mengontrol dan memantau apa saja yang ditonton anak, agar tidak memberikan dampak negatif.

Leave a Reply Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.