Rahasia Kecepatan Pelari Usain Bolt

Pelari Jamaika, Usain Bolt, mempertahankan reputasinya sebagai manusia tercepat dunia ketika berlari di lintasan 100 meter Stadion Olimpiade Rio De Janeiro, Brasil, Minggu (14/8/2016), dengan waktu 9,81 detik.

Bolt kembali memenangi emas dalam nomor 100 meter. Pelari yang dijuluki “Lightning Bolt” ini memegang rekor dunia karena selalu menyabet tiga emas sekaligus, mulai dari Olimpiade Beijing 2008 hingga Olimpiade London 2012.

Bagaimana Bolt bisa melaju dengan kecepatan yang sulit ditandingi itu? Ia bahkan pernah membukukan rekor dengan berlari 9,45 detik di lintasan 100 meter.

Salah satu teori menyebutkan, Bolt menggerakkan kakinya lebih cepat daripada peserta lari lain.  Namun, dengan tinggi tubuh 1,95 meter dan kaki yang panjang, sebenarnya ia memiliki keuntungan berupa langkah yang panjang dan kuat.

Di lintasan 100 meter, ia berlari 41 langkah atau tiga sampai empat langkah lebih sedikit dibanding pesaingnya.

Dengan tinggi badannya itu, Bolt sebenarnya sulit menyeimbangkan kecepatannya karena kakinya panjang.

“Ketika start, kita sebaiknya mengambil langkah pendek agar bisa seimbang, tetapi karena kakinya panjang, Bolt cenderung tidak stabil. Tetapi, saat lomba sudah mencapai kecepatan maksimal, ia mempunyai keuntungan lebih karena langkahnya panjang dan lebih sedikit,” kata mantan pelari cepat dari Inggris, Craig Pickering, seperti dikutip BBC.

Para pelari tercepat sekitar 60 persen berada di udara atau kaki tidak kontak dengan tanah. Sementara itu, pada pelari amatir, angkanya hanya 50 persen.

Kelebihan lain dari pelari elite adalah bakat alami. Hal itu juga yang dimiliki oleh Bolt, selain karena ia selalu mempunyai motivasi besar setiap kali tampil dalam kejuaraan penting.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.