Beragam jenis karakter pengemudi kerap ditemukan ketika berkendara di jalan raya, seperti salah satunya pengendara yang baru saja bisa atau pemula. Keberadaan mereka tidak bisa disalahkan, walaupun memang masih harus bersama dengan pembimbing.
“Pengemudi juga tidak langsung menjadi mahir, pasti melalui tahap ‘pemula’. Jadi cobalah untuk saling memahami dan memberikan kesempatan mereka,” ujar Sandi Susandi, Founder Imperium Drivingschool
Sandi yang juga sebagai instruktur berkendara, coba memberikan lima ciri-ciri pengemudi yang baru saja bisa. Jika menemukan pengendara seperti ini, bersikap wajarlah dan tidak mengintimidasi.
Pertama, laju kendaraan yang dibawa tidak teratur, atau tidak sesuai keseragaman laju kendaraan lain. Seperti contoh, bisa terlalu lambat berjalan atau terkadang terlalu cepat tetapi membahayakan.
Kedua, sering melakukan pengereman mendadak.
Ketiga, sering mengalami mati mesin dalam keadaan tertentu. Seperti yang seringkali terjadi, yaitu pada tanjakan dan persimpangan padat kendaraan.
Keempat, pergerakan atau manuver kendaraan tidak stabil. Terkadang mobil “oleng” ke kiri atau ke kanan dan tidak jelas tujuannya. Ini biasanya lantaran pengendara mengalami situasi gugup.
Kelima, kerap kali lupa menggunakan alat komunikasi berkendara, seperti lampu sein, klakson, dan lampu dim. Padahal fitur itu untuk memudahkan komunikasi antar pengendara, untuk mengetahui maksud tujuan masing-masing, sehingga tidak terjadi kecelakaan.
Nah, jika berjumpa pengemudi dengan lima kriteria di atas, harap lebih hati-hati lagi, demi keselamatan bersama.