Anda suka bermain Kamera?
Jenis foto apa yang anda sukai?
Berikut ini adalah salah satu jenis fotonya. Mendapatkan foto street photography itu susah-susah gampang. Susah karena perlu keberuntungan untuk menangkap momen dan timing tepat. Hal ini karena momen tesebut terjadi begitu saja tanpa adanya model. Tapi sebaliknya terasa lebih mudah karena tidak mensyaratkan properti maupun unsur keindahan pada umumnya seperti langit biru maupun model cantik.
Keuntungan jenis foto ini, street photography bisa dilakukan di jalanan sehingga bisa dilakukan sambil lewat, dengan kamera apa saja tanpa peralatan yang mahal. Berikut sejumlah tips untuk memperoleh foto-foto street photography dengan maksimal.
Pertama, Anda harus kenali medan terlebih dahulu seperti jalanan, kondisi kota hingga perilaku masyarakat menghadapi kamera. Jika sudah terbiasa dengan turis atau kamera, biasanya warga lokal tidak ada masalah untuk dijepret. Namun jika masih risih dengan kehadiran kamera, fotografer perlu lebih santun saat memotret. jangan sampai saat anda ingin memotret ada orang yang marah karena merasa di ambil gambarnya tanpa izin.
Kedua, gunakan kamera atau peralatan yang memadai. Kamera tidak perlu besar dan berat dalam street photography. Kamera prosumer, new entry, mirrorless atau smartphone bisa menjadi prioritas saat street photography.
Anda perlu pilih lensa dengan sudut pandang yang rasional. Misalkan pilihan lensa 24mm, 28mm atau 35mm pada ukuran full frame. Daya jangkau lensa ketiganya sudah mencukupi untuk berburu street photography. Kalaupun mempunyai lensa zoom (misalkan 24-70mm) fokuslah pada sudut 24mm untuk pengambilan gambar.
Terus bagaimana dengan lensa smartphone? Tidak jauh berbeda karena biasanya equivalent dengan 28 atau 35mm sehingga tidak ada masalah berarti.
Ketiga, anda perlu menemukan spot yang representatif terlebih dahulu. Bisa di sebuah pengkolan jalan, persimpangan atau dinding kota yang menarik. Serta yang paling penting pastikan spot tersebut menarik secara visual atau mempunyai pencahayaan yang atraktif.
Susun sebuah komposisi imaginer dari spot tersebut. Perkirakan kemungkinan gambar yang diperoleh dari titik Anda memotret. Termasuk kemungkinan siluet, framing atau nge-flare.
Keempat, saatnya anda memotret momen-momen menarik dari spot yang sudah anda bingkai dengan spontan dan atraktif. Gunakan feeling dan perasaan terbaik anda saat memencet shutter sehingga foto yang dihasilkan bukan sekadar hasil teknik semata. Gunakan komposisi yang nyaman dan sampaikan apa yang Anda lihat dan rasakan lewat bahasa visual.
Kendati begitu bukan berarti kemampuan teknis (ISO-diafragma-speed) tidak penting Lhoo. Pemilihan ISO yang tepat mampu menghindari gambar terlampau terang (over exposure). Menentukan tingkat speed maupun diafragma juga perlu diperhatikan sehingga hasilnya sesuai kebutuhan.
Jika anda tidak mau pusing dalam mensetting komponen di kamera, gunakan mode otomatis saja atau time priority (speed priority). Anda tidak perlu gengsi untuk menggunakan mode otomatis karena momen jauh lebih penting. Saat di-share ke media sosial sekalipun tidak akan terlihat mode apa yang Anda gunakan. Yang penting hasil jepretan anda tidak mengecewakan, karena mencari moment yang pas sangat sulit ditemukan lagi.
Kelima, gunakan efek-efek khusus sesuai interest fotografer. Misalkan sedang suka hitam-putih gunakan pilihan BW di kamera maupun mengubah di komputer. Dapat juga menggunakan efek sephia, efek film klasik, vintage atau justru tidak menggunakan efek apa-apa sehingga terlihat apa adanya.
Oh iya, sentuhan personal dari setiap fotografer tersebut yang bakal membuat foto street photography bakal berbeda dengan fotografer lain. Gunakan cita rasa yang orisinil untuk menghasilkan foto yang unik dan menarik. Jadilah pencipta karya, tidak hanya cuma ikut-ikutan tren saja. Hal ini akan lebih membuat anda sendiri bangga dan puas.
Berani mencoba?
Editor : HRR