Produk lenovo terbaru nantinya adalah Phab 2 Pro, smartphone Project Tango pertama yang diumumkan, ternyata meninggalkan kesan yang mendalam bagi tim Lenovo.
Head of Android Chrome Computing Business Group Lenovo Jeff Meredith mengungkapkan bahwa proses pembuatan proyek smartphone ini sangat menantang, tetapi menyenangkan bagi tim desain Lenovo.
Hal itu diungkapkan Meredith di sela rangkaian kegiatan Lenovo Tech World 2016 di San Francisco, AS, pekan lalu.
Menurut Meredith, ada 4 tantangan utama yang dihadapi tim lenovo dalam merancang Phab2 Pro yang berkemampuan Tango, yakni ukuran perangkat, konfigurasi motherboard, ketepatan sensor-sensor, dan masalah panas.
Dimensi
Dari segi ukuran perangkat, Meredith mengatakan tantangan Lenovo adalah membuat ponsel berukuran tepat. Ukuran 6,4 inci, yang akhirnya menjadi bentang layar Phab 2, dipilih atas dasar pertimbangan tren dan kapasitas baterai yang akan diusung.
Tantangan lain untuk produk lenovo terbaru ini adalah dari segi desain yang harus dihadapi adalah, bagaimana mengecilkan ukuran Project Tango yang diberikan Google.
Prototipe Project Tango yang dirilis Google kepada para pengembang (developer) adalah sebuah tablet 7 inci.
“Bagaimana mengecilkannya menjadi perangkat 6 inci sungguh menantang, kami mengecilkan modul depth camera-nya sekaligus memperkuatnya untuk ukuran ponsel,” kata Meredith.
Ia menambahkan, Lenovo ingin tiga kamera yang digunakan Phab 2 Pro (kamera utama, depth camera, dan motion sensor) di bagian belakang menempati sepertiga bodi, bukan lebih dari dua per tiganya.
Phab2 Pro sendiri memiliki ketebalan 6,96 mm di titik tertipisnya, dan 10,7 mm di titik tertebalnya, dengan bobot total 259 gram.
Konfigurasi motherboard
Untuk mencapai ukuran yang dikehendaki dari versi developer preview-nya, Lenovo terpaksa mengubah desain motherboard (PCB) yang diusung oleh Phab 2 Pro, terlebih untuk modul kameranya.
“Tadinya kami ingin menumpuk PCB kamera di atas PCB utama ponsel, namun hasilnya akan mebuat perangkat menjadi tebal,” ujar Meredith.
Karena itu, Lenovo menggunakan pendekatan yang tidak konvensional di sini, yakni memotong PCB menjadi dua bagian di tengah agar modul kameranya muat.
Ketepatan sensor
Tantangan ketiga yang harus diatasi Lenovo terbaru ini dalam mendesain Phab 2 Pro adalah soal akurasi dan tingkat presisi sensor-sensornya. Kita tahu Tango memiliki tiga kamera dengan sensor yang berbeda-beda, ada yang merekam ruangan, menghitung kedalaman bidang, dan sensor gerakan.
Lenovo mengatakan saat Tango diaktifkan, modulnya akan memindai dan memproses 250.000-an data per detik dalam waktu 0,5 mikro detik (0,0000005 detik).
Bagian belakang dari Lenovo Phab 2 Pro
“Timespan ketiganya harus tepat, memindai data yang sama dan berada di momen yang pas,” terang Meredith.
Jika ketiga sensor tidak bekerja secara simultan, Meredith mengatakan akan muncul penyimpangan (drift) pada gambar yang dipindai. “Gambarnya akan tidak pas,” ujarnya.
Untuk mencapai akurasi yang tinggi itu, Qualcomm sampai-sampai harus melakukan modifikasi kepada prosesor Snapdragon 652 yang dipakai Phab 2 Pro agar memungkinkan bisa membaca data informasi secara real time yang lebih akurat.
“Prosesor Snapdragon harus dioptimalkan untuk Tango karena harus memastikan akurasi timestamping itu,” Meredith berkata.
Isu panas
Panas selalu menjadi momok bagi perangkat elektronik. Jika sistem sudah kepanasan, maka kinerjanya sudah tidak optimal lagi.
Isu panas inilah yang juga dicoba diatasi oleh tim engineer Lenovo dalam Phab 2 Pro. Dengan prosesor ponsel dan tiga sensor kamera, tentunya panas yang dihasikan akan lebih tinggi dari kebanyakan ponsel Android lainnya.
“Kami harus mendesain ulang thermal pipe dan sistem pendinginnya,” ujar Meredith.
Selain itu, produk Lenovo terbaru ini juga bereksperimen dengan materi baru untuk membuat pipa penyalur panas itu, yakni dengan bahan tembaga-aluminum-grafit.
“Ini (Tango) menjadi proyek yang menyenangkan namun menantang bagi tim engineering kami, ini adalah hasil kolaboratif kami dengan Google dan Qualcomm,” pungkas Meredith.
Siap untuk mencici produk lenovo terbaru ini?