Vivo V3 Max dapat dikategorikan sebagai Android kelas menengah, tapi pembuatnya menyematkan berbagai fitur kelas premium di perangkat ini, yakni sensor pemindai sidik jari, RAM 4 GB, dan chip audio terpisah.
Desain
Vivo V3 Max memiliki tampilan fisik yang tidak begitu berbeda dari kebanyakan smartphone yang dirilis belakangan ini. Dilihat sekilas, ia tampak mirip dengan iPhone 6 Plus dengan sudut-sudut yang membulat, warna putih susu, dan bahan aluminium di bagian belakang.
Tampilan depan Vivo V3 Max
Vivo membekali V3 Max dengan layar IPS berukuran 5,5 inci dengan resolusi 1.920 x 1.080 piksel. Tingkat kerapatannya mencapai 401pixel per inch.
Walaupun bukan yang paling tajam di kelasnya, layar Vivo V3 Max mampu menyuguhkan warna yang jernih dan jelas, tanpa ada saturasi berlebihan. Baik untuk menonton game atau menonton film, warna yang dihasilkan sanggup memanjakan mata.
Menariknya, Vivo sudah melengkapi bagian tersebut dengan aksesori pelindung layar bawaan. Pengguna sudah tidak perlu lagi membeli aksesori tersebut ke toko-toko ponsel.
Hanya saja, kualitas dari aksesori ini kurang begitu baik. Selama satu bulan penggunaan, terlihat beberapa luka lecet. Kemungkinan karena tergesek celana saat dikeluarkan dari kantung. Namun, setidaknya aksesori tersebut mampu melindungi layar.
Tepat di bawah layar, Vivo meletakkan tiga tombol softbutton. Tombol paling kiri dapat ditekan untuk membuka pilihan widget yang bisa digunakan. Di sebelahnya, terdapat tombol “Home”. Tombol paling kanan merupakan tombol “Back”.
Lantas, bagaimana cara pengguna untuk membuka Recent Apps? Ternyata, tombol yang biasanya ada di smartphone Android ini absen di Vivo V3 Max.
Tapi pengguna masih bisa membuka menu Recent Apps. Caranya cukup mudah, pengguna hanya perlu menyapukan jari dari layar bagian bawah ke atas. Nantinya, semua aplikasi yang pernah dibuka ada di bagian tersebut.
Ponsel ini punya dua tombol fisik, yaitu volume dan on/off yang diletakkan di tepi kanan.
Tampak kanan Vivo V3 Max
Bagian kiri dari Vivo V3 Max
Slot SIM dan microSD disematkan di sisi kiri. Jika pengguna memutuskan untuk tidak mau menggunakan kartu microSD, maka tempat kartu memori itu bisa digunakan untuk kartu SIM kedua. Maka pengguna V3 Max pun harus memilih, antara memakai microSD atau kartu SIM tambahan.
Bagian belakang V3 Max terasa cukup licin
Beralih ke bagian belakang, mulai dari atas ke bawah, pengguna akan menemukan kamera, LED flash, pemindai sidik jari berbentuk persegi yang diposisikan di bagian tengah, dan logo Vivo.
Di bagian paling bawah tertulis kalimat “Vivo V3Max Designed by Vivo. Vivo Mobile Communication Co., LTd.,”.
Penggunaan bahan metal di bagian belakang membuat Vivo V3 Max terkesan mewah. Sayangnya, material ini terasa cukup licin di tangan sehingga membuatnya mudah terselip saat digenggam.
Untunglah, untuk mengatasi kesulitan memegang ini, Vivo sudah memberikan bonus berupa case protector berbahan karet dalam paket penjualan. Hal tersebut setidaknya bisa mencegah perangkat terjatuh akibat licin saat digenggam.
Bagian bawah Vivo V3 Max
Sementara itu, di bagian bawah ada sebuah speaker yang ditandai dengan grill berbentuk elips. Suara speaker ini tidak buruk. Hanya saja, suaranya sering kedengaran teredam karena posisinya rentan terhalang jari.
Di bagian bawah juga terdapat slot USB untuk kebutuhan charging atau akses data perangkat lewat komputer.
Bagian bawah Vivo V3 Max
Terakhir, di bagian atas ada port audio 3.5 mm untuk menancapkanheadset seperti yang umumnya terdapat di smartphone Android.
Software
Vivo V3 Max menggunakan tampilan antarmuka buatan sendiri yang disebut FunTouch OS 2.5. Antarmuka itu berbasiskan OS Android versi 5.1.1 Lollipop.
Antarmuka tersebut mudah diubah dan sesuaikan dengan selera pengguna karena punya banyak pilihan wallpaper, tema serta warna. Bahkan, pengguna bisa mengunduhnya sendiri melalui menu yang sudah disediakan.
Oh ya, dalam FunTouch OS ini jangan harap bisa menemukan App Drawer yang biasa ada di Android lain. Vivo sudah meniadakannya sehingga semua aplikasi akan langsung tertata di halaman depan antarmuka ponsel.
Tampilan homescreen Vivo V3 Max dan versi Android yang digunakan
Salah satu keunikan FunTouch OS terletak pada fitur split screen. Fitur tersebut mengizinkan pengguna untuk menggunakan dua aplikasi dalam satu layar. Aplikasi tersebut nantinya akan membelah layar menjadi dua bagian.
Tampilan split screen Vivo V3 Max
Namun, tidak semua aplikasi bisa menjalankan fitur yang satu ini. KompasTekno sudah mencoba fitur tersebut dan hanya bisa menjalankannya saat menonton video. Kala itu, tiba-tiba ada pesan WhatsApp yang masuk.
Ketika logo WhatsApp diklik, layar terbelah dua, sisi kiri tetap menampilkan video dan sisi kanan menampilkan layar WhatsApp. Tidak hanya bisa membaca pesan yang masuk, KompasTekno pun bisa langsung membalas pesan tersebut sambil tetap menyaksikan pemutaran video.
Kinerja
Vivo V3 Max hadir dengan chipset Snapdragon 652 dengan CPU 1,8 GHz octa-core dan GPU Adreno 510 yang umum digunakan di perangkat Android kelas menengah.
Meskipun begitu, Vivo memadukannya dengan RAM berkapasitas 4 GB. Biasanya hanya ponsel kelas premium yang menghadirkan RAM sebesar ini.
Selain itu, V3 Max juga dilengkapi dengan media penyimpanan berkapasitas 32 GB yang bisa ditingkatkan menggunakan kartu memori microSD hingga kapasitas 256 GB.
Vivo V3 Max sudah mendukung koneksi jaringan 4G untuk sebagian besar operator seluler di Indonesia, yakni 900 Mhz dan 1.800 MHz.
Produk ini juga sudah dilengkapi dengan berbagai sensor standar smartphone Android, seperti akselerometer, gyroscope, cahaya, danproximity.
Di bagian belakang terdapat pemindai sidik jari. Performa dari sensor tersebut sangat cepat. Hanya dalam kurun waktu kurang dari satu detik, kunci sistem bisa terbuka.
Hasil benchmark Vivo V3 Max
Saat diuji menggunakan aplikasi benchmark AnTuTu, V3 Max mampu mencapai skor 80.896. Nilai itu sedikit di bawah Galaxy Note 5 dengan skor 83.944 dan di atas iPhone 6 dengan skor 80.233.
Sementara itu, saat diuji dengan Geekbench 3, Vivo V3 Max bisa mencapai skor 684 untuk single-core dan 2.108 untuk multi-core.
Kinerja ponsel ini sama sekali tidak mengecewakan saat diajak bekerja atau bermain game. Untuk multitasking, seperti membuka web lalucopy-paste dan mengetik di aplikasi catatan Evernote bisa dilakukan dengan lancar.
Begitu pula sosial media Path, Instagram, Twitter, Facebook, atau Periscope. Rata-rata aplikasi bisa berjalan tanpa mengalami force closed atau freeze di tengah jalan.
Lag baru sedikit terasa ketika memainkan game seperti Asphalt 8 danFrontline Commando. Namun, hanya di sebagian kecil pengalaman bermain saja. Secara keseluruhan, game dapat berjalan dengan mulus.
Hanya saja, saat bekerja keras, baterai bisa menjadi cukup panas. Sebelum bermain, baterai ada di suhu 36 derajat celsius. Ketika bekerja keras, suhunya bisa naik menjadi sekitar 42 hingga 45 derajat celsius.
Chip audio mandiri
Sebelum tenar sebagai vendor smartphone, Vivo sudah lebih dulu besar di dunia audio. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila pabrikan ini ingin membekali V3 Max dengan keluaran suara yang mumpuni.
Sebuah chip audio mandiri bernama AK4375 pun ditanamkan di V3 Max. Chip suara yang satu ini diklaim mampu menghadirkan detail-detail suara dengan lebih baik dalam sebuah musik.
Saat KompasTekno mencobanya, ternyata klaim Vivo ada benarnya juga. Smartphone V3 MAX benar-benar mampu mengeluarkan suara yang mendetail.
Sekadar catatan, pengujian dilakukan menggunakan earphone merek tertentu untuk memperoleh kualitas suara maksimal, tidak menggunakan speaker smartphone.
Sebagai perbandingan, digunakan sebuah file musik yang sama pada dua perangkat smartphone yang berbeda. Dari perbandingan tersebut, diketahui Vivo V3 Max bisa menghasilkan suara lebih baik. Bass terasa lebih nendang dan suara dari aneka instrumen musik terdengar lebih detail.
Daya tahan baterai
Vivo V3 Max ditopang oleh baterai berkapasitas cukup besar, yakni 3.000 mAh. Berdasarkan penggunaan sehari-hari untuk mengakses media sosial, browsing, mengetik, pesan teks sperti WhatsApp atau Line, serta sedikit memotret tanpa flash, baterai tersebut dapat menghidupkan perangkat selama kurang lebih 8 hingga 10 jam.
Apabila digunakan untuk keperluan bermain game secara terus menerus dan aktivitas berat lainnya, perangkat hanya mampu bertahan antara 6 hingga 8 jam.
Uji baterai menggunakan aplikasi Geekbench 3
Berkat chipset Snapdragon 652, Vivo V3 Max dilengkapi dengan fitur Quick Charge 2.0 untuk mengisi baterai dengan cepat. Kemampuannya cukup mumpuni. Perangkat bisa mengisi daya dari nol hingga penuh hanya dalam waktu sekitar 1,5 jam.
Kamera
Vivo V3 Max dibekali kamera belakang 13 megapiksel dengn fiturphase detection autofocus dan juga LED Flash.
Kamera tersebut dapat digunakan untuk mengambil gambar dalam format HDR dan panorama. Terdapat juga fitur face detection.
Sementara itu, di bagian depan terdapat kamera 8 megapiksel. Seperti kebanyakan smartphone Android lain, Vivo telah melengkapi V3 Max dengan fitur Beautify untuk mempercantik foto selfie.
Hasil jepretan kedua kamera ini cukup memuaskan, terutama bila memotret dalam kondisi pencahayaan yang cukup. Secara keseluruhan terlihat warna yang jernih, dengan saturasi tak berlebihan dan kontras yang cenderung biasa saja.
Hasil foto outdoor:
Hasil jepret outdoor Vivo V3 Max
Hasil foto indoor dan minim cahaya:
Hasil foto indoor Vivo V3 Max
Hasil foto minim cahaya Vivo V3 Max
Foto Selfie:
Foto kiri tanpa fitur beautify. Sementara itu, foto sebelah kanan menggunakan fitur tersebut.
Kesimpulan
Vivo V3 Max bisa dikatakan sebagai smartphone Android kelas menengah rasa premium. Meski chipset yang digunakan membuat perangkat ini harus puas duduk di kelas tersebut, beberapa komponen dari perangkat premium hadir di V3 Max.
Salah satunya adalah RAM 4 GB yang mumpuni untuk aneka skenariomultitasking. Saat ini masih belum begitu banyak smartphone yang menggunakan RAM sebesar itu di kelas menengah.
Fitur kelas atas lain yang hadir di varian ini adalah sensor pemindai sidik jari yang praktis sekaligus relatif aman untuk mengunci dan mengakses perangkat.
Baterai perangkat ini tidak bisa dilepas lantaran V3 Max mengusung desain unibody, tetapi Vivo memberikan baterai berukuran besar yang mampu bertahan lama dan bisa diisi dayanya dengan cepat berkat fitur Quick Charging 2.0.
Untuk kamera, perangkat ini mampu menghasilkan gambar yang cukup baik berkat kamera 13 megapiksel yang digunakannya.
Vivo V3 Max cocok bagi kalangan mahasiswa atau profesional yang membutuhkan perangkat dengan fitur-fitur premium seperti tersebut di atas, tetapi dibanderol dengan harga relatif bersahabat di kisaran Rp 5 juta.
Kecepatan V3 Max memang tidak setinggi smartphone flagship seperti Galaxy S7 dan perangkat dengan chipset Snapdragon 820, tapi kinerjanya sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Vivo V3 Max
Kelebihan
+ Ada case tambahan di paket penjualan
+ Kinerja lumayan baik
+ Chip audio terpisah
Kekurangan
– Aksesori berupa pelindung layar mudah tergores
– Speaker mudah terhalang tangan
– Licin ketika digenggam